Minggu, 21 Desember 2014

Baju Batik Daerah Kebumen

Kebumen juga telah terkenal dengan batik yang mereka buat. Motif baju batik yang berasal dari kota Kebumen adalah motif batik yang memiliki bentuk pohon, dan juga motif baju batik yang memiliki bentuk burung-burungan. Sedangkan bahan pewarna yang digunakan dalam motif baju batik daerah Kebumen ini pada awalnya merupakan pewarna alam yang berasal dari pohon pace dan juga pohon nila. Pemakaian zat pewarna sintetis untuk pengrajin baju batik di Kebumen mulai dikenal pada pertengahan tahun seribu sembilan ratus dua puluh. Dengan mulai dikenal dan dipergunakan bahan pewarna sintetis pada proses pembuatan baju batik maka akhirnya para pengrajin baju batik ini mulai meninggalkan bahan pewarna yang mereka buat sendiri. Salah satu alasan penggunaan zat pewarna sintetis ini adalah karena dapat menghemat waktu yang cukup banyak. Pemakaian cap dari tembaga untuk proses pembuatan baju batik mulai dipakai oleh para pengrajin baju batik dari kota Kebumen pada sekitar tahun seribu sembilan ratus tiga puluh. Daerah yang telah terkenal menjadi pusat pembatikan di kota Kebumen ini terletak antara lain di daerah yang bernama desa Watugarut dan juga desa dengan nama Tanurekso.
Baju batik yang merupakan kesenian yang dibuat di daerah Tasikmalaya ini diperkirakan telah ada dan mulai berkembang sejak zaman kerajaan Tarumanegara. Hal ini terlihat dari peninggalan alam dan lingkungan yang masih tersisa hingga saat ini didaerah tersebut. Daerah ini memiliki banyak pohon Tarum yang tumbuh di daerah ini, selain itu pohon ini telah lama terkenal sebagai pewarna dalam proses pembuatan batik. Dahulu lokasi pemerintahan dan keramaian yang menjadi pusat kegiatan pembuatan baju batik yang terkenal ialah desa Sukapura, Peperangan yang timbul menyebabkan banyak penduduk dan pengrajin baju batik yang pindah ke daerah Barat dan menetap di daerah Ciamis dan juga Tasikmalaya. Kedatangan para penduduk baru dengan keahlian membuat baju batik ini di daerah Ciamis dan juga Tasikmalaya mempengaruhi cara pembuatan baju batik di daerah ini yang mirip dengan batik yang berasal dari Jawa Tengah dengan menggunakan Soga.

Sabtu, 13 Desember 2014

Peralatan Pembuatan Baju Batik

Berbagai alat yang dibutuhkan dalam pembuatan baju batik pada umumnya adalah alat yang sangat sederhana. Alat yang sering dipakai juga adalah alat yang bernama saringan malam. Untuk dapat menghasilkan lilin malam yang jernih dan bersih dari berbagai macam kotoran maka lilin malam yang telah dicairkan tersebut maka diperlukan sebuah saringan yang dapat memisahkan antara zat cair dari lilin malam yang bersih dengan kotoran yang mungkin ada dan ikut pada lilin malam tersebut. Proses yang dilakukan ini membuat mudah untuk para seniman batik ketika mereka harus membersihkan zat cair malam yang akan mereka pakai dalam proses pembuatan baju batik. alat ini juga harus memiliki ketahanan panas yang cukup baik karena lilin malam yang nanti disaring merupakan lilin malam yang sangat panas karena baru saja dicairkan di atas wajan. Proses membersihkan kotoran ini sangat penting untuk dilakukan karena jika lilin malam tersebut kotor maka proses membuat baju batik tidak akan menjadi sempurna karena akan menciptakan bolong pada motif batik yang telah diberi zat cair lilin malam tersebut dan menghambat penyerapan ke dalam kain secara sempurna.
Alat lain yang juga sering dipakai oleh para seniman batik adalah dingklik. Sebenarnya alat yang bernama dingklik ini adalah sebuah kursi kecil yang dapat membuat nyaman para seniman batik ketika melakukan proses pembuatan motif pada baju batik. Duduk menjadi jauh lebih enak ketika para seniman menggunakan dingklik. Alat ini sebenarnya cukup sederhana namun memiliki manfaat yang cukup besar ketika proses membuat motif baju batik ini. Dengan menggunakan bangku dingklik para seniman batik dapat dengan nyaman duduk selama berjam-jam ketika mereka sedeng mengalami proses membuat motif baju batik yang ingin diciptakan di atas permukaan kain.

Kamis, 04 Desember 2014

Baju Batik Busana Bangsa

Pemakaian baju batik saat ini sudah menjadi kebiasaan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, sehingga bukan suatu hal yang aneh ketika saat ini kita melihat anak muda dan juga remaja mau memakai baju batik ketika mereka melakukan aktivitas yang tidak resmi atau ketika mereka bermain bersama teman mereka. Selain itu pemakaian baju batik ketika pergi bekerja ke dalam kantor sudah merupakan hal yang wajar dan saat ini beberapa perusahaan dan juga instansi telah memberikan anjuran dan juga memberikan seragam baju batik untuk para pegawai dan juga karyawan yang masuk bekerja dalam perusahaan mereka. Dorongan dan juga anjuran pemerintah ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya permintaan terhadap baju batik dan juga membuat batik yang merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di mata dunia juga menjadi raja di dalam negeri nya sendiri, terutama dalam bidang busana dan juga fashion. Rasa cinta dan juga keinginan untuk memakai batik saat ini dengan sendiri nya telah muncul dalam diri masyarakat Indonesia. Peningkatan permintaan terhadap baju batik ini sendiri telah menjadi tantangan tersendiri bagi para seniman batik untuk dapat memenuhi permintaan yang begitu banyak dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia.

Batik juga mencapai puncaknya ketika salah satu lembaga dunia menetapkan batik sebagai tradisi dan warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Pengakuan yang bersifat internasional ini menunjukkan bahwa batik bukanlah suatu hal biasa, batik adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Bangga menggunakan baju batik dalam berbagai situasi sudah merupakan suatu hal yang wajib bagi masyarakat Indonesia. Batik yang selama ini kita pakai sebagai busana telah mendapatkan pengakuan sebagai busana yang menjadi ciri bangsa Indonesia di mata dunia, dan masyarakat Indonesia sendiri harus lebih bangga lagi sebagai pemilik asli kebudayaan baju batik ini.

Kamis, 27 November 2014

Usaha Baju Batik Sragen

Para pekerja dan buruh pabrik batik yang ada di kota Solo banyak yang berasal dari kota Sragen. Penduduk kota Sragen ini banyak yang kemudian mulai berusaha untuk membuat usaha baju batik yang milik mereka sendiri. Para buruh pabrik batik asal Sragen ini sekitar tahun sembilan belas enam puluhan kemudian berhasil mendirikan usaha batik mereka sendiri di desa Kliwonan dan juga di desa Pilang. Usaha membuat batik yang dirintis oleh beberapa orang penduduk ini ternyata memberikan hasil yang baik dan pada akhirnya membuat para penduduk yang ada disekitar mereka juga mulai berusaha membuat usaha batik di kota Sragen. Batik yang dibuat dan dihasilkan oleh penduduk kota Sragen ini semakin menjadi kuat dan terus menerus membuat baju batik dengan motif yang telah menjadi ciri khas kota Sragen itu sendiri. Pada awal produksi baju batik asal Sragen ini memang sangat identik dengan batik yang berasal dari Solo, hal ini wajar karena sebagian besar dari pembuat batik Sragen ini mempelajari pembuatan batik pertama kali dengan membuat motif batik yang berasal dari Solo, sehingga sedikit banyak gaya dan pola mereka membuat motif akan terlihat mirip dengan batik Solo. 
Baju batik Sragen seiring dengan perjalanan waktu mulai berhasil menemukan ciri khas mereka sendiri dengan membuat motif baju batik yang dapat disebut sebagai batik Sragen. Motif batik yang disebut batik Sragen ini merupakan gabungan antara motif parang, Sida Luhur, Sida Mukti dan beberapa motif batik lain. Motif batik ini kemudian akan dipadukan dengan motif yang menggambarkan bentuk tumbuhan dan juga melukiskan bentuk hewan. Dengan berbagai perubahan tersebut akhirnya baju batik asal Sragen dapat menjadi suatu motif batik yang menjadi ciri khas mereka. Tidak kemudian berhenti disitu saja, para pembuat baju batik ini pun lebih berani dalam hal memberi warna pada baju batik, sehingga batik Sragen memiliki warna yang lebih dinamis dan lebih berwarna dengan menggunakan warna merah, hijau, biru dan warna lain untuk dipakai dalam baju batik karya mereka.

Jumat, 21 November 2014

Bahan Asal Baju Batik

Dunia busana di Indonesia telah berkembang sejak lama dan bahkan sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Berbagai macam model corak dan juga motif telah banyak diciptakan oleh para seniman yang memberikan perhatian kepada seni batik. Pakaian dengan motif batik telah menjadi pilihan mode yang cukup mendapatkan tempat di hati masyarakat sejak bertahun-tahun lamanya. Baju batik dengan berbagai macam bentuk dan corak yang tercipta terkadang memiliki ciri khas yang memperlihatkan tempat asal motif batik tersebut berasal. Kain batik yang telah menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam hal pakaian yang masuk ke dalam kategori yang resmi. Motif batik yang tercipta dan terlihat dalam berbagai kain ini sangatlah unik dan spesial karena batik yang dibuat dengan cara tulis adalah batik yang dibuat melalui proses yang tidak menggunakan bantuan mesin dan menjadikan kain dan pakaian yang dibuat dengan proses tulis akan menjadi baju batik yang khusus karena tidak ada baju batik lain yang memiliki motif yang sama.
Pembuatan baju batik yang ada dalam berbagai industri yang ada di Indonesia akan membuat persaingan dalam menciptakan model baju batik dan juga motif baru yang dapat menarik lebih banyak konsumen untuk mau menggunakan pakaian dengan motif ini. Pada zaman dahulu dan sampai saat ini di beberapa pembuat tertentu teknik yang digunakan untuk memberikan warna pada kain masih menggunakan bahan bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang diciptakan oleh nenek moyang bangsa Jawa. Berbagai macam pohon dan tumbuhan digunakan untuk dapat menghasilkan warna yang diinginkan oleh para seniman tersebut. Bahan yang juga menjadi ciri khas dalam pembuatan kain batik adalah penggunaan malam atau lilin lebah. Malam adalah bahan yang menjadikan batik memiliki ciri khas dan juga memiliki bau yang sangat khas.

Jumat, 19 September 2014

proses pengecapan kain batik

Baju batik yang dibuat dengan proses batik cap memang akan memiliki perbedaan dari baju batik yang dibuat dengan teknik yang lain. Proses atau langkah yang diperlukan dalam pembuatan baju batik dengan metode cap adalah sebagai berikut, proses yang pertama kali dilakukan adalah memanaskan lilin malam didalam wajan hingga lilin tersebut menjadi berbentuk cair setelah itu kain mori yang akan dipergunakan dalam proses batik kita letakkan di atas sebuah meja yang telah diberi lapisan bahan yang berbentuk empuk. Proses yang ada di bagian ketiga adalah mencelupkan permukaan canting cap yang telah disiapkan ke dalam lilin malam yang telah berbentuk cair tadi. Bagian yang masuk dalam proses ke empat adalah canting cap yang telah di celup dalam lilin tersebut kemudian ditempelkan dan ditekan ke bagian permukaan kain yang telah dipersiapkan dengan dibentangkan di atas meja yang telah kita siapkan tadi. Cairan malam yang ada pada lempengan tembaga kemudian akan meresap ke dalam pori-pori kain mori sehingga lilin malam tersebut akan tembus ke bagian sisi lain dari permukaan kain mori tadi. Setelah proses pengecapan kain batik ini selesai, kain batik yang telah penuh dengan motif itu kemudian akan dicelupkan ke dalam larutan pewarna yang berguna untuk proses pemberian warna dasar. Bagian dari kain mori yang permukaannya tadi telah ditempeli lempengan tembaga dan cairan lilin malamnya telah meresap tidak akan mendapatkan pewarnaan dalam proses ini.

Proses pewarnaan yang dilakukan pada baju batik cap ini adalah sebuah proses pemberian warna yag berguna sebagai warna dasaran. Setelah proses pemberian warna selesai, proses pembuatan baju batik cap yang selanjutnya adalah dengan melakukan proses pelorodan atau merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk menghilangkan tempelan cairan lilin malam yang telah menempel pada kain mori yang kita proses tadi. 

Rabu, 20 Agustus 2014

Peralatan Membuat Baju Batik

Peralatan dan bahan yang digunakan untuk membuat batik terdiri dari berbagai macam jenis. Pada umumnya alat dan bahan yang akan dipakai untuk membatik sangat mudah untuk didapatkan. Di setiap daerah terutama daerah yang merupakan sentra kerajinan baju batik, pasti memiliki pasar atau toko yang menjual peralatan yang akan dipergunakan untuk membatik. Hal ini tentu akan mempermudah bagi mereka yang ingin belajar atau mengetahui lebih dalam bagaimana cara membuat batik. Berikut ini adalah beberaa peralatan dan bahan yang dipergunakan oleh para pengrajin batik pada umumnya.
Alat yang biasa dipergunakan oleh para pengrajin baju batik terdiri dari beberapa jenis. Setiap alat tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. Beberapa peralatan yang dipergunakan untuk membatik diantaranya adalah gawangan. Gawangan adalah perkakas yang dipergunakan untuk meletakkan dan membentangkan kain motif saat nanti akan dibatik. Gawangan dapat dibuat dari  kayu atau bambu. Gawangan harus mudah untuk dipindahkan dan juga harus kuat dan juga tidak terlalu berat atau berbobot ringan.
Alat selanjutnya yang biasa dipergunakan untuk membatik adalah bandul. Sebenarnya pekerjaan membatik ini masih bisa dikerjakan tanpa menggunakan bandul. Tetapi jika kita menginginkan kain yang baru dibatik itu tidak tergeser akibat tiupan angin atau tertarik secara tidak sengaja oleh para pengrajin batik maka bandul dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam proses pembuatan batik ini. Bandul memiliki fungsi untuk menahan kain mori agar tidak tergeser pada waktu menjalani proses membatik. Bandul ini dapat dibuat dari beragam jenis bahan seperti timah, kayu ataupun menggunakan batu yang kemudian diletakkan dalam sebuah kantong.

Alat selanjutnya yang digunakan untuk membatik adalah wajan. Wajan adalah peralatan yang nantinya dipergunakan bersama kompor untuk melakukan proses pencairan lilin atau malam yang akan dibubuhkan diatas kain batik. Wajan yang dipergunakan untuk membatik bisa terbuat dari logam baja ataupun bisa juga yang terbuat dari tanah liat. Pemilihan wajan untuk dipergunakan sebagai alat membatik sebaiknya dipilih yang menggunakan tangkai. Hal ini untuk mempermudah pemindahan wajan tersebut dari kompor. Wajan yang terbuat dari tanah liat pada umumnya lebih baik daripada wajan logam, salah satu sebabnya adalah karena tangkainya tidak mudah panas, tetapi dalam hal memanaskan lilin, wajan tanah liat ini berkerja lebih lama dalam memanaskan lilin atau malam yang akan dipergunakan untuk membatik.

Kamis, 07 Agustus 2014

Motif Batik Yang Berawalan Kata Sida

Batik dengan jenis pembuatan batik tulis banyak yang mengunakan kata yang memakai awalan kata sida, beberapa motif batik tersebut diantaranya adalah motif batik Sida Mukti. Motif batik tulis sida mukti adalah sebuah motif baju batik yang zat pewarnanya terbuat dari zat pewarna soga alam. Motif batik Sida Mukti ini biasanya dipakai sebagai kain yang dipergunakan untuk upacara pernikahan. Motif baju batik Sida Mukti ini mengandung sebuah makna yang melambangkan kemakmuran ataupun sebuah harapan bagi sang pengantin untuk dapat menggapai kebahagiaan secara lahir dan juga kebahagian batin. Kemakmuran tidak selamanya hanya memiliki sifat yang materi. Kemakmuran materi dapat diperoleh jika kita bekerja keras dan penuh dengan ketekunan, tetapi selain kemakmuran materi manusia diharapkan juga dapat mencapai keluhuran budi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Motif batik yang berawalan dia yang lain adalah motif batik tulis Sida Mulyo. Motif baju batik yang bernama sido mulya ini merupakan sebuah gambaran pengharapan yang memiliki kandungan arti dharma, arti kemakmuran, dan juga bermakna untuk melindungi bumi. Batik Sida Mulyo ini terbag lagi menjadi beberapa motif turunannya seperti motif Batik Sido Mulyo Semen, Sido disini memiliki artian terus menerus, sementara kata mulyo memiliki arti serba berkecukupan dan juga menggapai kemakmuran. Motif batik ini merupakan sebuah harapan agar pengguna batik dengan motif Sida Mulya Semen ini diberikan segala hal yang berkecukupan dan juga mendapat kemakmuran yang diperoleh secara terus menerus dalam kehidupannya.

Selain itu ada motif batik sida di atas masih ada lagi motif batik sida yang lain salah satunya adalah motif batik yang bernama motif sida asih. Motif batik Sida Asih ini mempunyai makna yang terkandung sebagai sebuah harapan agar setiap manusia di muka bumi ini dapat memperoleh dan memberikan rasa saling menyayangi, saling mengasihi dan juga memberikan cinta kasih antara sesama manusia dan juga di lingkungan sekitarnya.

Sabtu, 02 Agustus 2014

Dilem Pencuci Baju Batik

Di toko-toko khusus yang menjual baju batik biasanya menjual sabun cair yang berasal dari buah lerak. Aroma yang ada dari buah lerak mampu menghalangi munculnya serangga yang kemudian bisa merusak kain pada batik.
Selain menggunakan cairan sabun lerak batik juga bisa dicuci dengan menggunakan daun dari tanaman dilem yang terlebih dahulu direndam dengan air hangat. Cara mendapatkan khasiatnya yang maksimal adalah dengan meremas daun tumbuhan dilem sampai akhirnya mengeluarkan sejenis busa kemudian kita tambahkan air secukupnya. Setelah ditambahkan air maka cairan dari daun dilem itu telah bisa dipakai untuk mencuci kain dengan jenis batik. Kain dengan jenis batik dan beragam jenis baju batik cara mencucinya tidak boleh dengan cara disikat ataupun dengan digosok saat dilakukan pencucian karena menyikat atau menggosok dapat membuat warna batik menjadi pudar dan tekstur kain batik juga akan menjadi rusak. Sehingga untuk batik yang tidak terlalu kotor, sebenarnya cara pencuciannya bisa menggunakan air hangat.
Untuk baju batik yang telah terkena noda makanan atau noda lainnya dapat dibersihkan secara baik dengan menggunakan sabun mandi yang dicampur dengan kulit jeruk. Baju batik yang ternoda itu dapat dibersihkan dengan cara menggunakan sabun mandi yang secukupnya dan juga kulit jeruk pada bagian yang telah terkena noda kotoran saja. Setelah diberi sabun dan kulit jeruk maka baju batik tersebut akan dibilas dan dikeringkan.
Penggunaan deterjen sangat dilarang untuk dipergunakan sebagai cairan pencuci untuk kain yang berjenis batik. Warna dan corak yang ada pada motif baju batik dapat luntur dengan penggunaan deterjen. Apabila noda yang menempel pada kain batik agak membandel dan cukup sulit dihilangkan walaupun telah menggunakan lerak, shamoo ataupun telah menggunakan sabun cuci biasa, cobalah noda tersebut diberi olesan kulit jeruk hanya pada bagian baju batik yang terkena noda saja dan jangan seluruh bagian batiknya. 

Senin, 21 Juli 2014

Persiapan Membuat Baju Batik

Dalam memilih jenis kain batik yang akan dipergunakan sebagai bahan untuk membuat sebuah baju batik, perlu diperhatikan beberapa hal yang cukup penting agar baju batik yang kita dapatkan dapat jadi sesuai dengan keinginan kita dan yang tidak kalah penting dapat disesuaikan dengan anggaran belanja baju batik yang telah kita persiapkan. Tipe jenis kain adalah hal pertama yang harus kita perhatikan dalam pemilihan kain untuk dibuat sebagai baju batik. Terdapat kain dengan berbagai macam jenis yang biasa untuk dipakai dalam pembuatan baju batik. 
Beberapa kain batik yang biasa dipergunakan sebagai bahan kain batik adalah kain katun, kain dobi, kain viscos, dan juga kain sutra. Kain dengan jenis kain katun masih dapat dibedakanlagi menjadi dua jenis utama yaitu kain dengan jenis katun prima dan kain dengan jenis katun primis. Kain yang memiliki jenis katun prima adalah kain yang memiliki kualitas yang berada dibawah kualitas dari kain katun prismis yang memiliki tekstur lebih halus. Katun jenis prima ataupun kain katun dengan jenis primis, masih mempunyai beberapa tingkatan kain yang berbagai jenis yang dapat dibedakan dari dari tekstrur kain yang kasar, kemudian agak kasar hingga yang memiliki tekstur kain yang halus dan kain yang memiliki tekstur paling halus.
Kain jenis lain yang biasa dipergunakan sebagai kain untuk bahan batik adalah kain berjenis dobi, kain dengan jenis dobi juga bisa disebut sebagai kain dengan kualitas setengah sutra. Kain jenis  dobi ini juga terdiri dari  beberapa tingkatan dalam tingkat kehalusan kain seperti halnya tingkatan kehalusan kain  pada kain katun prima dan kain katun primis. Tingkatan kehalusan kain ada dobi dimulai dari tingkat kain dobi yang paling kasar hingga tingkat kain dobi yang paling halus, walaupun demikian kain dengan jenis dobi memang mempunyai ciri khas dengan kekasaran teksturnya, sehingga tingkat kehalusan yang ada pada kain dobi masih dapat dirasakan tonjolan serat-serat nya yang bertekstur agak kasar. 

Senin, 14 Juli 2014

Terobosan Baju Batik Bola

Baju batik bola adalah sebuah terobosan yang bisa dianggap luar biasa karena baju batik bola ini merupakan sebuah terobosan baru dalam hal motif batik yang selama ini hanya berkutat dalam hal yang itu-itu saja.
Banyak dari pecinta baju batik dengan motif sepak bola ini yang kemudian jatuh cinta dengan motif dan model yang ada pada baju batik dengan motif batik bola ini. Batik dengan motif bola ini adalah sesuatu yang unik dan dengan berbagai warna yang cocok untuk para pemakai batik yang berjiwa muda. Batik telah terkenal sebagai produk yang merupakan asli buatan bangsa Indonesia, dan sudah diakui oleh dunia sebagai salah satu budaya yang menjadi milik bangsa Indonesia. Batik bola dapat menjadi sebuah contoh yang positip dalam hal perkembangan baju batik di tanah air kita ini. Batik dapat diwujudkan dalam berbagai jenis motif dan juga dapat mencapai semua kalangan baik itu tua maupun para remaja.

Batik dengan motif klub bola ini secara perlahan telah mencuri hati sebagian besar anak muda yang mencintai bola dan menjadi sebuah pembuka untuk para kaum remaja ini untuk lebih mengenal berbagai jenis motif baju batik yang lain. Peminat baju batik yang berumur muda dan juga para penggila bola ini bukan tidak mungkin setelah mereka menyukai motif motif batik bola kemudian juga tertarik untuk mengenakan baju batik dengan motif motif batik yang tradisional. Hal ini sangat dimungkinkan karena baju batik tradisional saat ini telah mengalami modifikasi sedemikian rupa baik dalam hal motif maupun dalam hal desain yang lebih baru sehingga motif baju batik yang ada tidak monoton dan bisa menarik para pecinta baju batik yang masih pemula.

Kamis, 10 Juli 2014

Baju Batik di Sentra Batik Sragen

Selain kota Solo dan Yogyakarta yang sudah sangat terkenal sebagai kota produsen batik, kota Sragen juga memiliki sebuah sentra batik yang disebut dengan Sentra Batik Kliwonan. Sentra batik Kliwon ini terletak di daerah Kecamatan Masaran. Sentra batik Kliwon terdiri dari beberapa desa yang cukup berdekatan diantaranya adalah Desa Kliwonan, kemudian desa Pilang dan juga desa Sidodadi. Selain tiga desa yang terebut di atas masih ada juga beberapa desa lainnya yang juga menjadi sentra batik, desa desa itu adalah desa yang terletak di daerah kecamatan Plupuh yakni Desa Jabung, desa Gedongan dan juga desa Pungsari.
DI dalam sentra baju batik Kliwonan terdapat sekitar 85 UKM yang memproduksi baju batik. Sentra baju batik Klionan ini telah mampu menyerap lebih kurang lima ribu tenaga pengrajin batik. Kapasitas produksi yang dihasilkan oleh sentra batik ini dalam setahun mampu untuk menghasilkan berbagai jenis baju batik dengan jenis batik yang bermacam macam. Jenis baju batik sutra yang terbuat dari alat tenun bukan mesin (ATBM) yang bisa dihasilkan dalam setahun sebanyak lima puluh ribu potong dan jenis baju batik katun sebanyak 365.000 potong. Sebagian besar UKM yang ada disini memproduksi baju batik dengan jenis yang menggabungkan antara baju batik tulis dan baju batik jenis cap, atau juga mengkombinasikan antara batik tulis dan batik printing manual. Sedangkan jenis UKM yang masih tekun untuk menekuni murrni baju batik tulis ada lebih kurang lima belas unit UKM.
Para pengrajin baju batik ini mempunyai keahlian dalam hal membuat baju batik yang didapat secara turun temurun dari para pendahulu mereka. Kesenian baju batik ini memang diturunkan dari orang tua ke para anak-anaknya secara turun temurun dari generasi ke generasi. Masyarakat desa daerah ini udah mengaggap bahwa yang namanya membuat kerajinan baju batik itu sudah bukanlah suatu hal yang asing bahkan di desa ini anak-anak kecil sudah dikenalkan dan banyak yang sudah bisa membatik.

Desa Wisata Baju Batik Kliwonan termasuk dalam daerah yang termasuk di kabupaten Sragen yang terletak di Jawa Tengah. Untuk dapat mencapai Desa Wisata baju Batik Kliwonan jalan yang ditempuh cukup mudah dan nyaman untuk dilewati. Lokasi ini berjarak sekitar lima belas kilometer sebelah timur laut dari arah kota solo atau berjarak dua belas kilometer diarah selatan dari pusat kota Sragen. Untuk dapat mencapai wilayah ini dari arah kota Solo, jalan yang kita tempuh hanya membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit dengan mengendarai mobil atau bus. Kita akan melalui jalan utama menuju Solo-Surabaya, setelah itu kita akan melewati gapura yang menjadi batas Kabupaten Karangayar dan kemudian kita akan memasuki kecamatan Sragen, setelah memasuki kecamatan itu tanda yang menunjukkan arah ke desa Wisata Batik Kliwonan dapat dengan mudah dijumpai.

Rabu, 02 Juli 2014

Pedagang Baju Batik Klaten

Batik yang berasal dari kota Sragen memiliki berbagai warna-warna yang lebih bervariatif. Selain warna baju batik yang kebanyakan berwarna gelap sogan, baju batik asal Sragen ini juga beberapa diberi warna-warni yang cerah seperti warna hijau, warna merah, warna pink, warna biru, warna ungu. Kota Sragen juga terkenal oleh baju batik yang memiliki gaya yang disebut gaya lawasan. Gaya baju batik lawasan maksudnya adalah cara membuat batik baru yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi seperti sebuah kain batik yang telah berumur puluhan tahun bahkan terlihat hingga berumur ratusan tahun. Kain batik yang telah dilakukan proses seperti ini terlihat seperti memiliki kesan yang kuno dan seperti barang antik. Cara pembatikan yang dilakukan dalam proses lawasan ini cukup mirip dengan berbagai teknik retro dalam bidang mebel. Teknik ini melakukan produksi sebuah prouk dari bahan dasar yang berumur masih muda muda atau baru saja selesai dibuat, yang setelah itu kemudian produk ini mendapat proses penyelesaian yang dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki bentuk dan jenis warna yang seperti sebuah barang antik yang teah memiliki umur puluhan bahkan ratusan tahun.
Batik yang berasal dari kota Klaten memang telah terkenal, selain batik yang berasal dari klaten ada juga baju batik yang saat ini cukup terkenal yang berada di daerah lain yaitu baju batik yang berasal dari Tegal. Pembuatan baju batik yang berasal dari daerah Tegal telah dimulai sejak akhir abad ke sembilan belas. Cara pewarnaan baju batik dari tegal ini adalah dengan menggunakan warna alami yang merupakan buatan masyarakat Tegal sendiri yang warna batiknya diambil dari berbagai tumbuh-tumbuhan seperti tumbuhan pace atau  bisa juga tanaman mengkudu, nila, soga kayu.
Warna yang ada pada baju batik yang berasal dari Tegal ini pada awalnya kebanyakan hanya mempunyai warna Sogan dan juga warna babaran abu abu. Namun setelah dikenal produk yang disebut nila pabrik, warna yang dibuat untuk batik Tegal ini kemudian meningkat menjadi berbagai warna biru cerah. Untuk bahan kainnya, kain batik yang berasal dari Tegal ini menggunakan kain yang berasal dari tenunan sendiri.
Baju batik yang berasal dari kota Tegal ini dipasarkan ke berbagai daerah sampai keluar wilayah Jawa Tengah, wilayah itu antara lain juga dijual ke daerah Jawa Barat. Baju batik couple yang berasal dari Tegal ini oleh para pedagangnya dibawa sendiri dengan cara berjalan kaki ke kota yang mereka tuju. Para pedagang inilah yang kemudian dikenal dalam sejarah sebagai kelompok yang telah berhasil mengembangkan budaya batik di daarah Jawa Barat seperti daerah Tasik dan daerah Ciamis .

Minggu, 22 Juni 2014

Baju Batik Geometri Kontemporer

Baju batik merupakan warisan seni budaya tradisional bangsa Indonesia yang telah diwariskan secara turun temurun dalam seni baju batik masyarakat Jawa. Dalam perkembangannya muncul baju batik fraktal yang merupakan sebuah bentuk dari karya seni yang lahir dari pertumbuhan lanjutan dari geometri kontemporer. Baik motif batik maupun geometri kontemporer sama sama berbicara mengenai satu hal yang sama yaitu “pengisian ruang yang kosong” dalam sebuah bidang dua dimensi yang telah  dibuat secara jenis generatif dan jenis iteratif. Dikatakan generatif karena bisa dilakukan konstruksi secara berulang dengan teknik yang sama persis, dan dikatakan iteratif karena dilakukan dengan cara yang mirip secara berulang kali.
Baju batik fraktal itu dengan batik pada umumnya memiliki perbedaan yang terletak pada segi teknis dan cara pembuatan motif baju batik yang menggunakan komputer. Disisi lain sebuah proses pembuatan motif pada baju batik tradisional yang menggunakan canting dalam proses pembuatan sedangkan pada pembuatan motif pada baju batik fraktal menggunakan software khusus saat membuat desain motif untuk berbagai dan bermacam jenis motif baju batik batik.
Baju batik fraktal adalah sebuah bentuk pembuatan motif yang mengambil akar dari tradisi Indonesia dan memadukan tradisi tersebut dengan tradisi matematika barat yang kemudian dilakukan secara komputasional menggunakan software komputer.

Dengan adanya baju batik fraktal ini membuat berbagai motif baju batik yang baru bermunculan dan menambah wawasan dalam dunia seni batik. Batik fraktal ini bisa dikatakan sebagai sebuah kemajuan dalam pembuatan motif baju batik yang akan menambah jenis bati yang telah beredar dan membuat sebuah motif lebih cepat untuk diciptakan. Batik fraktal ini dapat diperdebatkan keberadaannya karena seni membatik adalah dengan menggunakan tangan manusia tanpa menggunakan bantuan komputer. Tetapi satu hal yang pasti batik yang terbaik adalah batik yang dibuat menggunakan alat alat yang telah tersedia dari jaman dahulu dan menggunakan tangan manusia dalam pembuatan motif batik

Senin, 09 Juni 2014

Baju Batik Yogyakarta dan Solo

Pedagang dan pengrajin baju batik pada masa lalu banyak dilakoni oleh kaum perempuan. Kaum perempuan sangat menguasai cara membuat baju batik tulis. Selain sebagai bahan sandang, baju batik juga merupakan karya seni yang bernilai tinggi. Pilihan motif dan cara membuatnya lebih sebagai karya seni.
Lalu sejak kapan kah kaum pria terlibat dalam urusan membatik? Di daerah pesisir Jawa, pekerjaan membuat batik tulis justru dikerjakan oleh kaum pria. Baju batik yang dihasilkan oleh kaum pria ini dipandang memiliki sentuhan maskulin, misalnya contoh kemaskulinannya dapat dilihat pada corak baju batik mega mendung.

Kerajinan baju batik yang menyebar dihampir semua daerah di Pulau Jawa menyebabkan masing-masing daerah memiliki motif baju batik dengan ciri khasnya masing masing. Daerah Yogyakarta dan Solo, yang hanya terisah jarak sekitar 60 kilo meter saja memiliki ciri baju batiknya sendiri sendiri. Kalau ditelusuri ke belakang, aan sampai pada perjanjian Giyanti 12 Februari 1755, yang membagi Kerajaan Mataram Islam menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasunanan Yogyakarta. Kasultanan Surakarta dipimpin oleh Pakubuwono III, sedangkan Kasultanan Yogyakarta dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi mendapat nama baru dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I. Susuhunan Pakubuwono III dari Kasunanan Surakarta memilih latar sogan dan cenderung gelap untuk kain batiknya, sedangkan Sri Sultan Hamengkubuwono I dari Yogyakarta memilih latar putih sebagai warna dasar kain batiknya.

Jumat, 30 Mei 2014

Dress Batik Tulis Cantik

Batik tulis merupakan sebuah karya yang mempunyai nilai seni yang tinggi. Cara untuk mengetahui dress batik tulis asli adalah dengan membalik kainnya dan perhatikan sisi kain sebaliknya itu. Dress batik tulis yang asli, sisi dalamnya memiliki motid dan warna yang hampir sama dengan sisi luarnya. Sedangkan tekstil bermotif batik ataupun batik cap, bila diperhatikan motif dan warna sisi dalam berbeda jauh dengan sisi luarnya.
Dress batik tulis harganya jauh lebih mahal dibanding dress batik yang lainnya dan juga mempunyai jumlah yang terbatas. Jangan terlalu senang bila menjumpai batik dengan harga murah. Walaupun harga merupakan hal yang relatif, namun hal yang perlu diperhatikan bila dress batik tulis yang asli harganya jauh lebih mahal daripada kain tekstil bermotif batik. Dress batik tulis diproses secara tradisional menyebabkan biaya pengerjaannya jauh lebih mahal. Lain halnya dengan tekstil bermotif batik, karena prses pengerjaannya dengan mesin membuat harga jualnya menjadi jauh lebih murah.
Kain batik jarang kita temui dalam bentuk kemasan gulungan. Biasanya kain batik dikemas dalam bentuk lipatan atau dibungkus satu persatu atau set.

Dress batik tulis memang memiliki harga yang jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan baju batik jenis lainnya. Hal ini dikarenakan pembuatannya yang masih manual menggunakan tangan dan selain itu juga bisa memakan waktu berminggu minggu bahkan berbulan bulan untuk mengerjakakan suatu motif batik tulis yang rumit. Semakin rumit semakin mahal harga dress batik tulis tersebut.

Senin, 19 Mei 2014

Museum Baju Batik

Museum Batik Yogyakarta adalah museum baju batik yang pertama di Jogja. Pendirian museum ini diprakasai oleh Hadi Nugroho, sang pemilik musem. Museum swasta ini terletak di Jalan Dr. Sutomo 13-A Yogyakarta.
Museum ini menyimpan lebih dari 1.200 koleksi berbagai jenis batik yang terdiri dari 500 lembar kain batik tulis, 560 baju batik cap, 124 canting, dan 35 wajan serta bahan pewarna, termasuk malam.
Koleksi museum antara lain baju batik gaya Yogyakarta, Solo, Pekalongan dan gaya tradisional lainnya dalam bentuk kain panjang, sarung, dan sebagainya. Beragam motif juga dijumpai disini, misalnya motif pesisiran, pinggiran, terang bulan dan motif esuk-sore.
Beberapa koleksinya yang terkenal antara lain : kain panjang Soga Jawa (1950-1960), Kain panjang Soga ergan lama, Sarung isen isen antik dan lain lain. Semua koleksi yang ada dalam museum ini diperoleh dari keluarga pendiri museum baju batik di Jogjakarta. Koleki tertua nya adalah batik buatan tahun 1840.
Di museum ini ada tiga ruangan. Di ruang terdepan di pajang bermacam alat membatik. Selanjutnya pengunjung dipandu ke ruang koleksi batik soga Yogya dan Solo. Terakhir pengunjung dapat menikmati koleksi baju batik pesisiran.
Selain museum batik ada juga yang disebut balai batik. Lembaga yang berlokasi di Jalan Kusumanegara ini menyiapkan tenaga dan ruangan khusus bagi kita yang ingin belajar membatik. Biaya yang dikeluarkan bervariasi sesuai durasi kursus yang diinginkan. Kita juga bisa melihat beragam karya baju batik nusantara yang dipamerkan di Balai Batik.

Kamis, 15 Mei 2014

Baju Batik Tancep dari Kulonprogo

Batik Kulon Progo memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan ikon wilayah itu berupa tanaman buah naga. Demikian ungkap pengrajin batik, Kang Giren yang beralamat di Sembungan Gulurejo, Lendah Kulonprogo. Wilayah pesisir Kulon Progo memang pada saat batik ini dibuat merupakan daerah perkebunan buah naga, terutama pantai glagah.
Batik bermotif tanaman buah naga ini dibuat berupa batik tulis dengan warna buah berwarna merah dan daun yang berwarna hijau. Sedangkan ornamentasi lainnya berupa motif galaran. Gaya batik yang ditampilkan adalah baju batik kontemporer.
Salah satu wilayah yang menghasilkan baju batik di kabupaten Gunung Kidul adalah desa Sendangrejo, Tancep, Ngawen, Gunung Kidul. Pembatik setempat menyebut batik nya yaitu baju batik Tancep. Pewarna baju batik banyak menggunakan pewarna alam.
Keunikan dari baju bati tancep adalah pewarna adalah pewarna yang digunakan untuk membatik yakni dengan menggunakan warna alami yang diambil dari alam seperti daun mahoni, biji  jalawe, akar mengkudu, akar akasia, tunjung, daun tom dan lain-lainnya.
Salah satu pengrajin batik tancep adalah kelompok Nur Giri Indah. Produknya berupa batik tulis dan cap kombinasi yang meliputi kain, stola, kemeja, bantalan sofa, taplak, seprei bantal dan guling, sapu tangan dan produk lain seperti souvenir. Pengrajin batik daerah ini awalnya belajar sebagai buruh baju batik di yogyakarta. Kemudian mereka mengembangkan keahlian membatik di wilayahnya sendiri.

Motif batik tancep beraneka ragam. Misalnya motif satwa seperti binatang laut, capung dan lain lain yang terdapat di desa tersebut.

Senin, 12 Mei 2014

Awal Mula Baju Batik Pekalongan

Batik Pekalongan termasuk batik daerah pesisir yang paling kaya akan warna. Sebagaimana khas batik pesisir, ragam hias dan corak nya biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi oleh pendatang dari bangsa Cina dan Belanda. Motif baju batik Pekalongan sangat bebas dan menarik, meskipun terkadang motif nya sama dengan batik solo dan batik jogja, batik Pekalongan seringkali di modifikasi dengan berbagai variasi warna yang cukup menarik. Tak jarang dalam sehelai kain batik Pekalongan terdapat 8 warna yang berani dan kombinasi warna yang dinamis.
Walaupun tidak ada catatan resmi kapan batik secara resmi dikenal di daerah Pekalongan, diduga batik Pekalongan sudah ada semenjak tahun 1800. Hal ini berdasarkan data yang didapat dari Deperindag Pekalongan yang menyebutkan sebuah motif batik yang dibuat pada tahun 1802, misalnya motif pohon kecil pada bahan baju.
Perkembangan batik yang signifikan di Pekalongan diperkirakan terjadi setelah perang besar di tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini memaksa keluarga kerajaan meninggalkan Istana dan kemudian mereka menyebar ke arah timur dan barat, dan didaerah baru itulah keluarga kerajaan mengembangkan batik.

Pada daerah timur, batik Solo dan batik Jogja menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya, Madura. Sedangkan yang ke arah barat batik berkembang di daerah Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini menyebabkan batik Pekalongan semakin berkembang.

Sabtu, 03 Mei 2014

Motif Kawung untuk baju batik

Motif batik dengan pola kawung yang bentuk kawungnya agak membulat seperti bentuk tubuh kyai Semar disebut juga kawung semar. Dalam pewayangan sering dipakai oleh kyai semar Badranaya. Sering juga disebut kawung kentang karea ukuran tiap bentuknya sebesar umbi kentang lokal. Pola kawung yang sederhana ini didominasi warna putih, kontras dengan garis berwarna gelap yang membingkai motifnya hingga mampu menampilkan keagungan dan kesederhanaan.
Pola kawung yang sarat makna pandangan hidup tersebut termasuk pola batik larangan, bahkan ada yang disakralkan agar orang senantiasa menghormati maknanya. Kawung ini termasuk pola geometris, bentk bujursangkar, selalu disusun dari empat bentuk yang sama dalam susunan simetris. Pada kain baju batik wanita ukuran 105 cm x 250cm terpeta kurang lebih 250 motif kawung semar atau kira kira seribu buah oval bentuk kawung, dan berkembang menjadi berbagai macam jenis kawung yang begitu banyak jumlahnya, beberapa diantaranya:
  • Kawung kemplang, dengan ukuran sebesar kawung kentang dengan variasi isen isen pada bentuk kelimanya untuk lebih memperindah penampilannya. Kawung kemplang ini pernah disakralkan, yakni dipakai utnuk persembahan pada upacara labuhan. Kawung kemplang (dalam bahasa jawa ngemplang berarti tak dapat membayar utang) menyadarkan manusia bahwa dengan cara apapun hingga akhir hidupnya, manusia tidak dapat membalas budi hingga impas segala kebaikan budi dari alam yang telah memberinya lahan kehidupan, dengan air, api, bumi, udara, dan energi, meskipun semua itu atas ijin Allah SWT.
  • Kawung picis, kawung yang diiris iris sehingga bentuknya menjadi kecil kecil. Raam hias sebenarnya sudah sangat tua. Seja k 2000 tahun sebelum masehi, ragam hias inisudah tampil dalam masyarakat Jawa, tetapi baru divisualisasikan pada batik dan dinamai kawung picis sesudah ditemukan alat canting tulis. Kawung picis mengandung makna bahwa kepedihan/ kesusahan itu menjadi ciri lelakon hidup manusia yang sebenarnya selalu imbang dengan rasa senangnya namun yang lebih dirasakan adalah kesusahannya.

Batik dengan motif kawung

Batik telah dikreasikan kedalam berbagai jenis busana baik busana resmi maupun tidak resmi. Salah satu kreasi batik adalah daster batik. Batik dengan jenis daster ini memiliki beragam jenis model dan motif. Motif batik yang cukup terkenal adalah motif batik kawung. Ragam hias kawung merupakan bentuk yang ditiru dari biji kawung, yaitu biji buah siwalan yang dibelah melintang. Bentuk pola kawung adalah babon atau induk dari estetis kawung yaitu bentuk yang paling mirip dengan bentuk biji buah pohon enau atau pohon tal, sehingga disebut kawung saja.
Ide dasar pola kawung adalah simbolisasi dari konsep pancapat. Pelahiran bentuk simboliknya bersifat filosofis. Bentuk simbolik tersebut disusun dari bentuk dasar dan tekstur tekstus sederhana, yang selalu melambangkan jumlah empat (empat bentuk yang sama) dan satu bentuk kelima (berbentuk lain) sebagai pusat atau intinya. Pancapat merupakan kehidupan, peraturan kenegaraan, politik, ekonomi, dan lain lain seperti yang terurai berikut ini.
1.       Klabat papat lima pancer, artinya dimanapun kita menyebut empat penjuru angin (kiblat) manusia selalu berada ditengah tengah.
2.       Sedulur papat lima pancer. Suatu pandangan hibup tradisional, bahwa keketika bayi dilahirkan akan selalu bersama dengan empat saudar kembarnya yang berwujud darah merah, air ketuban, ari-ari (plasenta), dan puput puser yang diyakini akan saling mempengaruhi hingga usia tertentu.

3.       Catur Ubhaya (empat ikrar menjalani kehidupan). Suatu kearifan tradisional, bahwa semua manusia yang dititah lahir sebagai makhluk hidup, pada umumnya akan sanggup menjalani empat ikrar, yakni lahir, birahi, palakrama (pernikahan), dan pralaya (mati). Bentuk yang kelima adalah simbol manusianya.

Jumat, 02 Mei 2014

Motif batik burung garuda

Bentuk dasar motif ini adalah seekor burung garuda yang dilihat tepat dari belakang sehingga kepala burung tidak tampak, dideformasi dan distilasi untuk keindahan dan toleransi terhadap ajaran Islami. Motif ini merupakan motif khas gamis batik yang paling banyak dikenal.
Bentuk simbolik gurda diilhami oleh mitos Hinduisme, yaitu burung garuda kendaraan dewa wisnu, sang pemelihara yang bijaksana, namun ditampilkan dengan nuansa Islami (bentuk  makhluk hidup ditampilkan dengan cara disamarkan).

Bentuk dasarnya terdiri dari tiga hal. Yang pertama adalah sepasang sayap mengembang yang ditata sama dan simetris. Masing masing sayap bersap dua sampai lima, tiap bulunya diisi dengan isen-isen sawut. Yang kedua adalah ekor burung yang sedang mengembang, bulu ekornya berjmlah ganjil, tiga sampai tujuh helai, diisi dengan isen isen sawut, tersusun seperti bentuk kerucut secara vertikal. Yang ketiga adalah bentuk abstraktif-simbolik dari isi raga burung atau manusia, yang digambarkan seperti garis kontur bersap sap. Terletak di bawah ekor, simbol dari isi kepala tembolok, isi perut burung, hingga bagian pembuangan. Terdapat bentuk simbolik dari konsep sembilan lorong energi manusia yang iasa disebut hawa sanga. Semua itu dideformasi dan distilasi untuj keindahan. Jadi sebenarnya rincian burung ini relatif komplit, hanya pengejawantahannya disesuaikan dengan ajaran Islam  yang melarang menggambarkan makhluk bernyawa. Secara keseluruhan bentuk garuda yang terdapat pada kain batik merupakan simbol keperkasaan, ketabahan, dan sikap melindungi yang dilandasi oleh kebijaksanaan.

Kamis, 01 Mei 2014

motif batik burung huk



Bentuk dasar ragam hiasnya adalah seekor anak burung yang baru menetas, menggeleparkan kedua sayapnya yang masih leman berusaha lepas dari cangkang telurnya. Separuh badan dan kedua kakinya masih berada dalam cangkang. Ide dasarnya ialah pandangan hidup tentang kemana jiwa manusia sesudah mati. Disebut motif atau ragam hias karena dalam perwujudannya tidak pernah berdiri sendiri. Pada bolero batik dan kain batik, motif tersebut selalu dalam susunan estetis bersama motif dan pola yang lain. Misalnya, sebagai ceplokan denga latar grising, sebagai selingan motif parang, dalam bentuk mozaik dengan beberapa motif lain atau berbaur dengan pola nitik.
Diceritakan konon pada permulaan era Islam di Jawa, ada seseorang seniman yang ingin mendapat jawaban kemana manusia setelah mati. Di dalam diri seniman tersebut masih merambat akar akar budaya Hindu, sementara ajaran Islam mulai mempengaruhi pandangan hidupnya. Untuk medapat jawaban yang memuaskan hatinya. Si seniman melakukan meditasi zikir dan kontemplasi. Dalam khusuknya berzikir, ia menyebut asma Allah (Allah Huk Akbar, Allah maha besar) dan ketika hanya tertinggal satu kata “huk” dari mulutnya (dalam puncak zikirnya), dia melihat seekor burung yang baru mulai menetas, menggeleparkan sayapnya yang masih leman berusaha melepaskan diri dari cangkangnya namun kakinya masih tetap berada didalam telur. Ketikan terbangun dari meditasinya ia lalu merunung dan membuat kesimpulan bahwa kematian hanyalah kerusakan raga namun jiwanya tetap hidup entah dimana, mungkin mencari raga yang bari atau mungkin mencari Sang pencipta, Tuhan yang Maha esa. Dari kejadian tersebut terciptalah bentuk seni yang dinamai burung “huk”

Bentuk filosofis dalam Seni Batik



Batik dalam konsepsi kejawen lebih banyak berisikan konsepsi konsepsi spiritual yang terwujud dalam bentuk simbol filosofis. Maksudnya erat dengan makna makna simbolis. Misalnya seperti motif burung garuda pada dress batik klasik atau tradisional. Sinjangan yang bermotif garuda sebenarnya bermula dari bentuk  burung garuda. Burung ini telah dipakai sebagai lambang pada masa purna Indonesia. Hal ini muncul pada panji panji sebagai lambang kendaraan menuju surga, misalnya pada candi candi dieng. Sedangkan ada perkembangan Hindu selanjutnya, terutama di Jawa Timur, burung garuda merupakan kendaraan dewa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tempo dulu motif garuda atau garuda ini digunakan oleh para priagung keraton atau kerajaan. Motif Garuda ini berubah saat Islam masuk, menjadi bentuk sayap atau Lar. Komposisi pengaturan daa penebaran pada sinjangan pun semakin terlihat bagus.
Sementara itu, munculnya Islam memberikan kematangan penciptaan bentuk bentuk yang ornamentis yang hingga saat ini djadikan kaidah pola pnciptaan batik dan sen batik. Misalnya motif parang yang dikombinasikan dengan berbagai bentuk lar sert pewarnaan yan modern menjadikan batik injangan tetap lestari. Disisi lain perkembangan daerah Lasem, Bayat, pekalongan, Wonogiri, atau daerah lainnyan bermuara pada seni batik yang dipengaruhi Islam. Gaya ornamentis pohon beringin, rumah, motif manusia dan gunungan mahameru ditebarkan sedemikian rupa pada kain batik yang bergaya ornamentis sehingga menjadi motif semen. Akan tetapi, gaya tersebut tiak meninggalkan pola pola lama yang bersifat purbakala, seperti kawung dan hiasan permadani 9yang terdapat pada cani) yang digubah menjadi motif trntum seperti sekarang ini.

Blus batik Keraton



Batik keraton ditemukan di Yogyakarta dan Solo. Motif seni batik keraton memiliki arti filosofis dan sarat akan makna kehidupan. Blus batik untuk keraton gambarnya rumit dan halus, serta hanya memiliki beberapa warna. Misal warna biru, kuning muda, atau putih. Motif kuno keraton seperti pola panji (pola yang berasal dari abad ke 14), kawung yang diciptakan oleh Sultan Agung (1613-1645) dan parang serta motif anyaman seperti tirta teja.
Motif batik yang diperuntukkan bagi raja dan keturunannya di lingkungan istana memiliki ciri khas tersendiri, misal motif lereng atau parang merupakan ciri khas batik mataram. Sejarahnya dimulai dari berdirinya kerajaan Mataram Islam oleh Panembahan Senopati. Setelah memindahkan pussat kerajaan dari pajang ke Mataram, beliau sering melakukan tapa brata di sepanjang Pesisir selatan, menyisir pantai parang kusuma ke Dlepih Parang Gupita, Sang Raja menelusuri tebing  pegunungan seribu yang tampak seperti pereng atau tebing berbaris. Sebagai seseorang yang menguasai seni tempat pengembaraan itu mnegilhami karya cipta motif batik lereng atau parang. Karena penciptanya adalah pendiri mataram maka hak eksklusif diberikan hanya bagi raja dan keturunannya. Rakyat dilarang menggunakan motif ini. Larangan ini awalnya dicanangkan oleh Sri Sltan HB I pada tahun 1785, yang antara lain termasuk kain motif parang rusak barong. Terakhir, Sri Sultan HB VIII menetapkan reisi larangan dengan membat Pranatan Dalem Namanipun Pengangge Keprabon ing Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat. Yang dimuat dalam Rijksblad van Djokjakarta No 19 tahun 1972. Pranatan ini sampai sekarang tidak diperbahurui, tetapi mnjai semacam pranatan tak tertulis an kemudian menjadi tradisi di lingkungan keraton.
Batik tradisional tetap mempertahankan oraknya an masih dipakai dalam upacara adat karena masing masing corak memiliki perlambang dan nilai filosofis tersendiri. Blus batik saat ini juga telah berkembang dan dipakai dalam berbagai jenis baju, yang paling banyak dipergunakan adalah jenis blus batik karena baju jenis ini banyak dipakai kaum wanita untuk pergi kekantor