Sabtu, 03 Mei 2014

Batik dengan motif kawung

Batik telah dikreasikan kedalam berbagai jenis busana baik busana resmi maupun tidak resmi. Salah satu kreasi batik adalah daster batik. Batik dengan jenis daster ini memiliki beragam jenis model dan motif. Motif batik yang cukup terkenal adalah motif batik kawung. Ragam hias kawung merupakan bentuk yang ditiru dari biji kawung, yaitu biji buah siwalan yang dibelah melintang. Bentuk pola kawung adalah babon atau induk dari estetis kawung yaitu bentuk yang paling mirip dengan bentuk biji buah pohon enau atau pohon tal, sehingga disebut kawung saja.
Ide dasar pola kawung adalah simbolisasi dari konsep pancapat. Pelahiran bentuk simboliknya bersifat filosofis. Bentuk simbolik tersebut disusun dari bentuk dasar dan tekstur tekstus sederhana, yang selalu melambangkan jumlah empat (empat bentuk yang sama) dan satu bentuk kelima (berbentuk lain) sebagai pusat atau intinya. Pancapat merupakan kehidupan, peraturan kenegaraan, politik, ekonomi, dan lain lain seperti yang terurai berikut ini.
1.       Klabat papat lima pancer, artinya dimanapun kita menyebut empat penjuru angin (kiblat) manusia selalu berada ditengah tengah.
2.       Sedulur papat lima pancer. Suatu pandangan hibup tradisional, bahwa keketika bayi dilahirkan akan selalu bersama dengan empat saudar kembarnya yang berwujud darah merah, air ketuban, ari-ari (plasenta), dan puput puser yang diyakini akan saling mempengaruhi hingga usia tertentu.

3.       Catur Ubhaya (empat ikrar menjalani kehidupan). Suatu kearifan tradisional, bahwa semua manusia yang dititah lahir sebagai makhluk hidup, pada umumnya akan sanggup menjalani empat ikrar, yakni lahir, birahi, palakrama (pernikahan), dan pralaya (mati). Bentuk yang kelima adalah simbol manusianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar