Batik telah dikreasikan kedalam berbagai jenis busana baik busana resmi
maupun tidak resmi. Salah satu kreasi batik adalah daster batik. Batik dengan
jenis daster ini memiliki beragam jenis model dan motif. Motif batik yang cukup
terkenal adalah motif batik kawung. Ragam hias kawung merupakan bentuk yang
ditiru dari biji kawung, yaitu biji buah siwalan yang dibelah melintang. Bentuk
pola kawung adalah babon atau induk dari estetis kawung yaitu bentuk yang
paling mirip dengan bentuk biji buah pohon enau atau pohon tal, sehingga
disebut kawung saja.
Ide dasar pola kawung adalah simbolisasi dari konsep pancapat. Pelahiran
bentuk simboliknya bersifat filosofis. Bentuk simbolik tersebut disusun dari
bentuk dasar dan tekstur tekstus sederhana, yang selalu melambangkan jumlah
empat (empat bentuk yang sama) dan satu bentuk kelima (berbentuk lain) sebagai
pusat atau intinya. Pancapat merupakan kehidupan, peraturan kenegaraan,
politik, ekonomi, dan lain lain seperti yang terurai berikut ini.
1. Klabat
papat lima pancer, artinya
dimanapun kita menyebut empat penjuru angin (kiblat) manusia selalu berada
ditengah tengah.
2. Sedulur
papat lima pancer. Suatu pandangan
hibup tradisional, bahwa keketika bayi dilahirkan akan selalu bersama dengan
empat saudar kembarnya yang berwujud darah merah, air ketuban, ari-ari
(plasenta), dan puput puser yang diyakini akan saling mempengaruhi hingga usia
tertentu.
3. Catur Ubhaya
(empat ikrar menjalani kehidupan). Suatu kearifan tradisional, bahwa semua manusia yang dititah lahir
sebagai makhluk hidup, pada umumnya akan sanggup menjalani empat ikrar, yakni
lahir, birahi, palakrama (pernikahan), dan pralaya (mati). Bentuk yang kelima
adalah simbol manusianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar