Kamis, 27 November 2014

Usaha Baju Batik Sragen

Para pekerja dan buruh pabrik batik yang ada di kota Solo banyak yang berasal dari kota Sragen. Penduduk kota Sragen ini banyak yang kemudian mulai berusaha untuk membuat usaha baju batik yang milik mereka sendiri. Para buruh pabrik batik asal Sragen ini sekitar tahun sembilan belas enam puluhan kemudian berhasil mendirikan usaha batik mereka sendiri di desa Kliwonan dan juga di desa Pilang. Usaha membuat batik yang dirintis oleh beberapa orang penduduk ini ternyata memberikan hasil yang baik dan pada akhirnya membuat para penduduk yang ada disekitar mereka juga mulai berusaha membuat usaha batik di kota Sragen. Batik yang dibuat dan dihasilkan oleh penduduk kota Sragen ini semakin menjadi kuat dan terus menerus membuat baju batik dengan motif yang telah menjadi ciri khas kota Sragen itu sendiri. Pada awal produksi baju batik asal Sragen ini memang sangat identik dengan batik yang berasal dari Solo, hal ini wajar karena sebagian besar dari pembuat batik Sragen ini mempelajari pembuatan batik pertama kali dengan membuat motif batik yang berasal dari Solo, sehingga sedikit banyak gaya dan pola mereka membuat motif akan terlihat mirip dengan batik Solo. 
Baju batik Sragen seiring dengan perjalanan waktu mulai berhasil menemukan ciri khas mereka sendiri dengan membuat motif baju batik yang dapat disebut sebagai batik Sragen. Motif batik yang disebut batik Sragen ini merupakan gabungan antara motif parang, Sida Luhur, Sida Mukti dan beberapa motif batik lain. Motif batik ini kemudian akan dipadukan dengan motif yang menggambarkan bentuk tumbuhan dan juga melukiskan bentuk hewan. Dengan berbagai perubahan tersebut akhirnya baju batik asal Sragen dapat menjadi suatu motif batik yang menjadi ciri khas mereka. Tidak kemudian berhenti disitu saja, para pembuat baju batik ini pun lebih berani dalam hal memberi warna pada baju batik, sehingga batik Sragen memiliki warna yang lebih dinamis dan lebih berwarna dengan menggunakan warna merah, hijau, biru dan warna lain untuk dipakai dalam baju batik karya mereka.

Jumat, 21 November 2014

Bahan Asal Baju Batik

Dunia busana di Indonesia telah berkembang sejak lama dan bahkan sejak zaman nenek moyang bangsa Indonesia. Berbagai macam model corak dan juga motif telah banyak diciptakan oleh para seniman yang memberikan perhatian kepada seni batik. Pakaian dengan motif batik telah menjadi pilihan mode yang cukup mendapatkan tempat di hati masyarakat sejak bertahun-tahun lamanya. Baju batik dengan berbagai macam bentuk dan corak yang tercipta terkadang memiliki ciri khas yang memperlihatkan tempat asal motif batik tersebut berasal. Kain batik yang telah menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam hal pakaian yang masuk ke dalam kategori yang resmi. Motif batik yang tercipta dan terlihat dalam berbagai kain ini sangatlah unik dan spesial karena batik yang dibuat dengan cara tulis adalah batik yang dibuat melalui proses yang tidak menggunakan bantuan mesin dan menjadikan kain dan pakaian yang dibuat dengan proses tulis akan menjadi baju batik yang khusus karena tidak ada baju batik lain yang memiliki motif yang sama.
Pembuatan baju batik yang ada dalam berbagai industri yang ada di Indonesia akan membuat persaingan dalam menciptakan model baju batik dan juga motif baru yang dapat menarik lebih banyak konsumen untuk mau menggunakan pakaian dengan motif ini. Pada zaman dahulu dan sampai saat ini di beberapa pembuat tertentu teknik yang digunakan untuk memberikan warna pada kain masih menggunakan bahan bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang diciptakan oleh nenek moyang bangsa Jawa. Berbagai macam pohon dan tumbuhan digunakan untuk dapat menghasilkan warna yang diinginkan oleh para seniman tersebut. Bahan yang juga menjadi ciri khas dalam pembuatan kain batik adalah penggunaan malam atau lilin lebah. Malam adalah bahan yang menjadikan batik memiliki ciri khas dan juga memiliki bau yang sangat khas.