Jumat, 02 Mei 2014

Motif batik burung garuda

Bentuk dasar motif ini adalah seekor burung garuda yang dilihat tepat dari belakang sehingga kepala burung tidak tampak, dideformasi dan distilasi untuk keindahan dan toleransi terhadap ajaran Islami. Motif ini merupakan motif khas gamis batik yang paling banyak dikenal.
Bentuk simbolik gurda diilhami oleh mitos Hinduisme, yaitu burung garuda kendaraan dewa wisnu, sang pemelihara yang bijaksana, namun ditampilkan dengan nuansa Islami (bentuk  makhluk hidup ditampilkan dengan cara disamarkan).

Bentuk dasarnya terdiri dari tiga hal. Yang pertama adalah sepasang sayap mengembang yang ditata sama dan simetris. Masing masing sayap bersap dua sampai lima, tiap bulunya diisi dengan isen-isen sawut. Yang kedua adalah ekor burung yang sedang mengembang, bulu ekornya berjmlah ganjil, tiga sampai tujuh helai, diisi dengan isen isen sawut, tersusun seperti bentuk kerucut secara vertikal. Yang ketiga adalah bentuk abstraktif-simbolik dari isi raga burung atau manusia, yang digambarkan seperti garis kontur bersap sap. Terletak di bawah ekor, simbol dari isi kepala tembolok, isi perut burung, hingga bagian pembuangan. Terdapat bentuk simbolik dari konsep sembilan lorong energi manusia yang iasa disebut hawa sanga. Semua itu dideformasi dan distilasi untuj keindahan. Jadi sebenarnya rincian burung ini relatif komplit, hanya pengejawantahannya disesuaikan dengan ajaran Islam  yang melarang menggambarkan makhluk bernyawa. Secara keseluruhan bentuk garuda yang terdapat pada kain batik merupakan simbol keperkasaan, ketabahan, dan sikap melindungi yang dilandasi oleh kebijaksanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar