Senin, 12 Mei 2014

Awal Mula Baju Batik Pekalongan

Batik Pekalongan termasuk batik daerah pesisir yang paling kaya akan warna. Sebagaimana khas batik pesisir, ragam hias dan corak nya biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi oleh pendatang dari bangsa Cina dan Belanda. Motif baju batik Pekalongan sangat bebas dan menarik, meskipun terkadang motif nya sama dengan batik solo dan batik jogja, batik Pekalongan seringkali di modifikasi dengan berbagai variasi warna yang cukup menarik. Tak jarang dalam sehelai kain batik Pekalongan terdapat 8 warna yang berani dan kombinasi warna yang dinamis.
Walaupun tidak ada catatan resmi kapan batik secara resmi dikenal di daerah Pekalongan, diduga batik Pekalongan sudah ada semenjak tahun 1800. Hal ini berdasarkan data yang didapat dari Deperindag Pekalongan yang menyebutkan sebuah motif batik yang dibuat pada tahun 1802, misalnya motif pohon kecil pada bahan baju.
Perkembangan batik yang signifikan di Pekalongan diperkirakan terjadi setelah perang besar di tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan terjadinya peperangan ini memaksa keluarga kerajaan meninggalkan Istana dan kemudian mereka menyebar ke arah timur dan barat, dan didaerah baru itulah keluarga kerajaan mengembangkan batik.

Pada daerah timur, batik Solo dan batik Jogja menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung hingga menyebar ke Gresik, Surabaya, Madura. Sedangkan yang ke arah barat batik berkembang di daerah Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon dan Pekalongan. Dengan adanya migrasi ini menyebabkan batik Pekalongan semakin berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar