Kamis, 15 Mei 2014

Baju Batik Tancep dari Kulonprogo

Batik Kulon Progo memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan ikon wilayah itu berupa tanaman buah naga. Demikian ungkap pengrajin batik, Kang Giren yang beralamat di Sembungan Gulurejo, Lendah Kulonprogo. Wilayah pesisir Kulon Progo memang pada saat batik ini dibuat merupakan daerah perkebunan buah naga, terutama pantai glagah.
Batik bermotif tanaman buah naga ini dibuat berupa batik tulis dengan warna buah berwarna merah dan daun yang berwarna hijau. Sedangkan ornamentasi lainnya berupa motif galaran. Gaya batik yang ditampilkan adalah baju batik kontemporer.
Salah satu wilayah yang menghasilkan baju batik di kabupaten Gunung Kidul adalah desa Sendangrejo, Tancep, Ngawen, Gunung Kidul. Pembatik setempat menyebut batik nya yaitu baju batik Tancep. Pewarna baju batik banyak menggunakan pewarna alam.
Keunikan dari baju bati tancep adalah pewarna adalah pewarna yang digunakan untuk membatik yakni dengan menggunakan warna alami yang diambil dari alam seperti daun mahoni, biji  jalawe, akar mengkudu, akar akasia, tunjung, daun tom dan lain-lainnya.
Salah satu pengrajin batik tancep adalah kelompok Nur Giri Indah. Produknya berupa batik tulis dan cap kombinasi yang meliputi kain, stola, kemeja, bantalan sofa, taplak, seprei bantal dan guling, sapu tangan dan produk lain seperti souvenir. Pengrajin batik daerah ini awalnya belajar sebagai buruh baju batik di yogyakarta. Kemudian mereka mengembangkan keahlian membatik di wilayahnya sendiri.

Motif batik tancep beraneka ragam. Misalnya motif satwa seperti binatang laut, capung dan lain lain yang terdapat di desa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar