Sabtu, 02 Agustus 2014

Dilem Pencuci Baju Batik

Di toko-toko khusus yang menjual baju batik biasanya menjual sabun cair yang berasal dari buah lerak. Aroma yang ada dari buah lerak mampu menghalangi munculnya serangga yang kemudian bisa merusak kain pada batik.
Selain menggunakan cairan sabun lerak batik juga bisa dicuci dengan menggunakan daun dari tanaman dilem yang terlebih dahulu direndam dengan air hangat. Cara mendapatkan khasiatnya yang maksimal adalah dengan meremas daun tumbuhan dilem sampai akhirnya mengeluarkan sejenis busa kemudian kita tambahkan air secukupnya. Setelah ditambahkan air maka cairan dari daun dilem itu telah bisa dipakai untuk mencuci kain dengan jenis batik. Kain dengan jenis batik dan beragam jenis baju batik cara mencucinya tidak boleh dengan cara disikat ataupun dengan digosok saat dilakukan pencucian karena menyikat atau menggosok dapat membuat warna batik menjadi pudar dan tekstur kain batik juga akan menjadi rusak. Sehingga untuk batik yang tidak terlalu kotor, sebenarnya cara pencuciannya bisa menggunakan air hangat.
Untuk baju batik yang telah terkena noda makanan atau noda lainnya dapat dibersihkan secara baik dengan menggunakan sabun mandi yang dicampur dengan kulit jeruk. Baju batik yang ternoda itu dapat dibersihkan dengan cara menggunakan sabun mandi yang secukupnya dan juga kulit jeruk pada bagian yang telah terkena noda kotoran saja. Setelah diberi sabun dan kulit jeruk maka baju batik tersebut akan dibilas dan dikeringkan.
Penggunaan deterjen sangat dilarang untuk dipergunakan sebagai cairan pencuci untuk kain yang berjenis batik. Warna dan corak yang ada pada motif baju batik dapat luntur dengan penggunaan deterjen. Apabila noda yang menempel pada kain batik agak membandel dan cukup sulit dihilangkan walaupun telah menggunakan lerak, shamoo ataupun telah menggunakan sabun cuci biasa, cobalah noda tersebut diberi olesan kulit jeruk hanya pada bagian baju batik yang terkena noda saja dan jangan seluruh bagian batiknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar