Selasa, 21 April 2015

Batik Laweyan Di Solo

Kampung batik Laweyan adalah salah satu pusat pembuatan dan juga penjualan baju batik yang ada di kota Solo. Kampung batik Laweyan ini telah menjadi pusat pembuatan baju batik sejak cukup lama yaitu semenjak zaman kerajaan Pajang. Lokasi ini telah berdiri cukup lama yaitu semenjak tahun 1546 masehi. Masyarakat yang tinggal di kampung Laweyan ini pada umumnya adalah para pedagang batik yang telah lama membuat dan menjual baju batik. Kesenian membuat baju batik ini telah berhasil dipertahankan oleh masyarakat Laweyan menjadi suatu lokasi yang menjadi sentra pembuatan dan penjualan baju batik. Bahkan kampung batik Laweyan ini adalah salah satu kampung yang paling tua yang membuat baju batik sebagai industri utamanya.
Berbagai langkah telah dilalui oleh para pedagang dan para pembuat baju batik di kampung Laweyan ini untuk dapat terus membuat batik menjadi lestari di kampung mereka ini. Salah satu langkah yang mereka tempuh adalah membuat kampung baju batik Laweyan ini menjadi suatu kampung batik yang terpadu. Lokasi yang digunakan sebagai kampung batik Laweyan ini cukup luas, yaitu dengan memanfaatkan lahan dengan luas sekitar dua puluh empat hektar. Kampung ini kemudian dibagi menjadi tiga blok. Dengan menggunakan konsep kampung batik terpadu ini, maka akan muncul nuansa batik yang sangat dominan dan akan membuat para pengunjung kampung batik ini akan lebih mudah  dalam melihat baju batik dan menikmati keindahan seni batik. Kampung baju batik Laweyan ini telah berhasil membuat kesenian baju batik tetap lestari dan bahkan berbagai jenis motif batik yang ada di kampung batik ini menjadi lebih bervariasi dengan berbagai pengembangan baru yang dibuat oleh para generasi penerus pembuatan baju batik yang ada di kampung ini.

Rabu, 08 April 2015

Perkembangan Batik di Dunia

Baju batik sebagai sebuah busana yang pada zaman dahulu masuk ke dalam kategori busana tradisional dan juga merupakan pakaian yang dipergunakan pada berbagai acara adat, telah mengalami perkembangan yang sangat cepat dan juga pesat. Baju batik saat ini telah menjadi sebuah busana yang menjadi pakaian yang dipakai oleh berbagai kalangan dan tidak hanya untuk menghadiri berbagai macam acara resmi saja, tetapi telah berkembang menjadi busana yang dapat digunakan dan dipakai untuk berbagai acara baik itu acara santai maupun dipakai oleh orang yang suka batik ketika mereka menghadiri acara yang bersifat penting dan juga resmi. Perkembangan batik dalam dunia busana dapat disebut sebagai perkembangan yang cukup perlahan namun secara pasti melangkah maju dan ikut berkembang bersama dunia busana yang ada di dunia dan juga yang berkembang di Indonesia. Perkembangan batik sebagai busana ini tidak saja berlangsung di Indonesia tetapi juga di beberapa negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia. Negara tetangga yang memiliki rumpun yang sama ini juga mengembangkan batik dengan motif yang mereka buat sendiri. Perkembangan batik di negara tetangga ini pada awalnya diperkirakan terjadi karena banyaknya masyarakat Jawa yang melakukan perpindahan dan juga ada beberapa dari mereka yang menetap di wilayah negara Malaysia dan menjadi penduduk tetap di sana. Kesenian dan juga budaya batik yang sudah sangat kental dalam diri mereka membuat kesenian itu tetap mereka kembangkan di mana pun mereka berada.
Perkembangan dalam dunia seni batik juga tidak lepas dari peran aktif pemerintah untuk melakukan promosi mengenai kesenian baju batik yang menjadi kebanggaan Indonesia ini. Pemerintah dalam berbagai program nya gencar melakukan promosi kebudayaan masyarakat Indonesia sehingga menjadi lebih dikenal di mata dunia. Pertukaran suvenir diantara para pemimpin dunia dengan pemimpin Indonesia kerap kali juga memberikan batik sebagai suvenir. Hal ini terlihat dalam sosok pemimpin dunia yang sangat terkenal yaitu Nelson Mandela, yang beberapa kali terlihat menggunakan baju batik ketika menghadiri beberapa acara penting.