Rabu, 30 April 2014

Ragam Batik Indonesia



Batik di indonesia penuh dengan keragaman latar belakang sejarah dan budaya dari daerah daerah di Indonesia. Tiap batik dari daerah yang berbeda tidak bisa dibandingkan keindahannya sebab masing masing memiliki kekayaan corak yang unik dan khas sehingga para pecinta batik dapat mengatakan ciri ciri suatu motif  hanya dengan melihat sekilas. Keunikan dan keindahan karya batik rakyat terutama yang telah berkembang di Jawa yang harus digali terus, semkain memperkaya kekayaan aneka ragam batik tanah air. Daerah Istimewa Yogyakarta , Jawa Tengah , Jawa Barat dan Jaa Timur dikenal dengan keanekaragaman  batik, misalnya batik garutan, pacitan, tuban, lasem, pati, kudus demak, semarang, batang, pekalongan, tegal, brebes, cirebon, indramayu. Slawi, banjarnegara, sokaraja, banyumas, kebumen, purworejo, imogiri, bantulan, bayat, solo, sragen, wonogiri, sukoharjo, tulungagung, sidoarjo.
Berdasarkan temuan batik batik itu, maka batik dari sisi geografis dibagi menjadi dua yaitu batik pesisir dan batik nonpesisir (batik keraton). Batik nonpesisir adalah batik tradisional yang umumnya masih memegang pakem, yang sampai saat ini masih bisa dijumpai di daerah solo dan Yogyakarta. Dahulu batik batik ini kebanyakan dipakai oleh kalangan terbatas (kerabat keraton) dengan corak yang ditentukan. Untuk acara perkawinan, kain batik yang digunakan harus bermotif sidomukti dan/atau sidoluhur sedangkan untuk acara mitoni (7 bulanan), kain batik yang boleh digunakan adalah bermotif ceplok garuda dan/atau parang mangkoro, begitu seterusnya untuuk acara-acara upacara adat yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar